Buntil Banyumas

Buntil, nama kuliner khas Banyumas yang satu ini mungkin akan terasa aneh bagi sebagian masyarakat, terlebih bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Padahal, buntil merupakan lauk yang biasa dijajakan di pasar tradisional, dan memiliki rasa yang spesial untuk menemani nasi. Buntil merupakan salah satu jenis lauk-pauk atau kudapan khas banyumas yang terbuat dari daun pepaya, daun singkong ataupun daun talas (daun lumbu) yang bentuknya bulat sebesar kepalan tangan anak-anak. Kuliner asli Banyumas ini diberi nama buntil dikarenakan dalam proses pembuatannya, daun yang digunakan untuk membungkus baik itu daun pepaya, daun talas ataupun daun singkong diuntil-until (diikat-ikat), maka dari sanepa tersebut digunakanlah nama buntil (bungkusan yang diuntil-until).

Secara garis besar, buntil Banyumas dibedakan menjadi tiga macam tergantung dari daun yang digunakan untuk membungkusnya. Jenis yang pertama disebut dengan buntil talas, apabila daun yang digunakan untuk membungkusnya berasal dari daun talas (lumbu/senthe). Jenis yang kedua disebut buntil singkong apabila daun yang digunakan untuk membungkusnya berasal dari daun singkong dan yang ketiga disebut buntil pepaya, apabila bungkusnya menggunakan daun pepaya. 

Dari ketiga jenis buntil tersebut, buntil daun talas memiliki rasa yang lebih lembut dan khas Banyumas, akan tetapi memerlukan proses pembuatan yang harus hati-hati dikarenakan daun talas bisa menimbulkan rasa gatal. Untuk menghilangkan rasa gatal tersebut, setelah dipetik daun talas selanjutnya dijemur sampai menjadi layu, kemudian dipotong batangnya sampai tinggal daunnya, baru kemudian dicuci menggunakan air yang mengalir sampai bersih. 

Sebagian masyarkat sering menyebut buntil mirip dengan bothok, kukusan yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Padahal buntil dan bothok sangat berbeda, disebabkan makanan bothok dibungkus dengan daun pisang yang daun pembungkusnya tidak dapat dimakan sedangkan buntil dibungkus dengan menggunakan daun singkong muda, daun talas, daun pepaya maupun daun sente yang daun pembungkusnya dapat disantap.

Buntil terbuat dari parutan kelapa muda yang sudah diberi bumbu semacam bumbu kluban kemudian digulung dan diikat dengan menggunakan tali dari bambu. Untuk menggugah selera dapat ditambahkan teri, bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, ebi atau udang rebon ke dalam bumbu ampas kelapa muda tersebut. Selanjutnya buntalan tersebut di kukus sampai matang/tanak. Untuk penyajianya biasanya di siram dengan kuah santan bumbu pedas dengan cabe rawit yang masih utuh.

6 Responses to "Buntil Banyumas"

  1. Hadir kembali berkunjung dihari yang indah dan cuaca yang cerah ini, terimakasih teman karena selalu berbagi info menarik yang ter up to date, keep blogging!!

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih. sekali lagi thanks.

    BalasHapus
  3. Sebentar lagi hari raya idul adha akan tiba, jangan lupa puasa arafah bagi yang muslim, semoga tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan. Keep posting, gan..

    BalasHapus
  4. Terimakasih gan, keep blogging. templatenya bagus ini, pengen deh punya blog kayak gini.

    BalasHapus
  5. Nice share nih juragan.. keep posting, semoga postingannya selalu memberikan banyak manfaat untuk banyak orang. amiiinnn.. ^_^

    BalasHapus