Mendoan Banyumas

Tempe mendoan merupakan salah satu makanan khas masyarakat Banyumas dan sekitarnya yang menjadi ikon dan primadona kuliner khas Banyumas sepanjang masa. Makanan yang berbahan dasar kedelai yang telah difermentasi dengan ragi tempe dan mengandung protein nabati ini sangat nikmat dan mantap apabila disantap dalam keadaan hangat dan cuaca yang agak dingin dengan ditemani “cigitan” dan secangkir kopi panas atau segelas teh hangat.
Mengapa makanan ini dinamakan ”mendoan”? Dalam bahasa Jawa Banyumas-an, kata “mendo” berarti matang tetapi tidak sampai terlalu matang atau setengah matang. Dari tingkat kematangan inilah yang membedakan antara “mendoan” dengan jenis gorengan lainnya. Dan dari sini pulalah maka kuliner khas Banyumas ini dinamakan “mendoan”.  
Tempe yang digunakan untuk membuat “mendoan” asli Banyumas ini agak berbeda dengan jenis tempe yang lainnya, karena jenis tempe yang digunakan adalah tempe kedelai yang dibungkus dengan daun jati atau daun pisang tipis dan lebar. Dalam satu bungkus tempe mendoan biasanya berisi dua buah tempe yang bentuknya tipis dan ukurannya sudah pas untuk satu mendoan. 
Selain jenis tempe khusus tersebut, ada juga yang menggunakan tempe biasa (tempe yang dibuat dengan bungkusan plastik/daun pisang dengan bentuk persegi panjang) yang diiris tipis dan lebar. Dalam mengiris tempe jenis ini jangan sampai ketebalan, agar tempe matang pada saat digoreng, karena dalam menggoreng tempe mendoan hanya diperlukan waktu sekitar tiga sampai lima menit. Dari dua jenis tempe tersebut, jenis pertama paling banyak diminati dan memiliki rasa yang spesial sebagai “tempe mendoan”, makanan khas Banyumas.
Dalam memilih jenis tempe untuk membuat “mendoan”, harus benar-benar diperhatikan kualitasnya. Pilihlah tempe yang masih segar dan tidak berbau, karena aroma bau dari tempe yang tidak enak akan benar-benar tercium saat memakan tempe mendoan. Hal ini akan berakibat mengurangi cita rasa tempe mendoan yang terkenal enak dan gurih.
Sedangkan “cigitan” adalah cabai rawit pedas. Cabai rawit yang digunakan merupakan cabai pedas yang masih segar, diutamakan cabai rawit yang berwarna hijau kekuningan dan sudah cukup umur sehingga mempunyai tingkat kepedasan yang pas, dan akan menambah rasa sensasi nikmat yang luar biasa pada saat menikmati “mendoan” Banyumas.
Bagi masyarakat yang ingin menikmati kuliner khas Banyumas berupa “mendoan” ini, dapat mendapatkannya dengan mudah di pusat-pusat kuliner di kota Banyumas, seperti di daerah Sawangan dekat dengan alun-alun Kota Purwokerto, atau di pusat kuliner Kebondalem dan sekitarnya yang buka dari sore sampai malam hari.

0 Response to "Mendoan Banyumas"

Posting Komentar